Monday, December 26, 2011

KORBAN TSUNAMI DITEMUKAN SETELAH 7 TAHUN

Tsunami Aceh sudah7 tahun berlalu,tepatnya pada tanggal 26 Desember 2004 silam,dalam kejadian tersebut dikabarkan seorang anak yang berumur 15 tahun,Mery Yulanda yang berasal dari sebuah desa Ujong Baroh kecamatan Johan Pahlawan,Meulaboh,telah diberitakan hilang saat kejadian peristiwa tersebut,namun tanpa disangka,sebuah keajaiban yang mengejutkan dan menghebohkan telah terjadi pada Mery Yulanda,yang secara tiba-tiba pulang kerumah setelah 7 tahun berlalu,Mery di beritakan menjadi salah satu korban dalam peristiwa tsunami di Aceh saat itu.

Tentu saja kepulangan Mery di sambut keluarganya dengan rasa haru serta perasaan yang begitu senang dari seluruh keluarga Mery,kini Mery sudah berkumpul dengan keluarganya kembali. Mery menceritakan saat kejadian tsunami pada 2004 yang silam,saat itu Mery bersama dengan kakak dan orang tuanya saat tsunami datang. Namun tiba-tiba Mery hilang terpisah dari keluarganya,dia hilang entah kemana,kini Mery menceritakan waktu itu dia terseret arus air laut yang kira-kira setinggi 10 meter.
(nafimsn.blogspot)
Mery yang tiba-tiba datang,pulang kerumah pada tanggal 21 Desember kemarin,kedua orang tua Mery rasanya tak percaya atas kepulangan anaknya itu,Yusnidar dan Yusuf yang menjadi orang tua Mery mengenali anaknya dari tahi lalat dan luka yang ada di siku Mery yang menjadi anaknya. Mery mengisahkan selama 7 tahun dia di rawat oleh seorang ibu yang sekarang menjadi ibu angkatnya,yang bernama Fatimahsyam yang tinggal di kota Banda Aceh. Mery ditemukan Fatimahsyam masih berumur 8 tahun hingga kini dia sudah berumur 15 tahun saat kembali pulang kerumah orang tuanya.

Bocah perempuan yang malang itu sempat berganti nama menjadi Hera Wati bukan lagi seorang anak yang dikenal sebagai Mery,nama itu diberikan orang tua asuhnya,Fatimahsyam,bahkan Mery sempat bekerja menajdi seorang pengemis dan mengaku seorang anak yatim piatu karena korban peristiwa tsunami pada tahun 2004 yang terjadi saat itu.

Namun selama ikut dengan ibu angkatnya ternyata Mery mendapatkan perlakuan yang tidak semestinya,semua itu terbukti dari beberapa luka yang ada di sekujur tubuh Mery. Akibat dari perlakuan ibu angkatnya yang tidak wajar itu,akhirnya Mery memutuskan untuk kabur dan mencari kedua orang tuanya yang dulu tinggal di Meulaboh,Aceh Barat.

Mery di temukan penduduk desa,di saat dia sedang duduk di sebuah warung,Mery mengaku sedang mencari orang tuanya yang tinggal di desa Ujong Baroh,tapi dia tidak ingat nama dari orang tuanya,yang dia ingat hanya nama kakeknya yang bernama Ibrahim,dan lantas wargapun membantu untuk mencarikan orang tua Mery. Dan wargapun akhirnya mengantarkan Mery kerumah Ibrahim yang di akui Mery sebagai kakeknya itu,lantas Ibrahim membawa Mery ketempat Yusnidar untuk memberitahukan kedatangan Mery dan memastikan apakah memang benar Mery adalah anak dari Yusnidar yang dulu selama 7 tahun silam hilang setelah kota Banda Aceh di terjang tsunami tahun 2004.

Untuk mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa,keluarga Mery mengadakan syukuran atas kepulangan Mery,dan berkumpul kembali dengan keluarganya,mereka juga berharap semoga kakak Mery,Yulisa yang juga hilang dalam peristiwa itu juga akan kembali seperti Mery agar bisa berkumpul lagi dengan keluarga. 

Dan pihak kepolisian hingga saat ini masih mengejar Fatimahsyam yang menjadi ibu angkat Mery,yang tega memaksa anak sekecil itu untuk menjadi pengemis selama 7 tahun.  Polisi tengah mengembangkan penyelidikan atas kasus penyiksaan yang di alami Mery oleh ibu angkatnya itu.

Korban dari peristiwa tsunami yang terjadi di Aceh pada  waktu itu mencapai 230 ribu lebih korban tewas dan 168 ribu korban yang hilang,Mery bocah perempuan yang kini kembali kerumah orang tuanya itu merupakan salah satu dari korban yang hilang dari peristiwa tersebut. Memang jika Tuhan masih menghendaki selamat,pasti akan selamat,begitu juga sebaliknya,jika Tuhan menginginkan kita kembali pada-Nya,tak ada yang bisa menolak kehendaknya,sebab memang kita semua adalah milik-Nya.

No comments:

Post a Comment